Database Backup

Melakukan pekerjaan Backup untuk sebuah database adalah sebuah keharusan, tidak peduli database yang dikelola itu besar atau kecil. Hal ini dilakukan sebagai tindakan preventif apabila terjadi kerusakan atau kehilangan data. Apa jadinya ketika database kita mengalami kerusakan dan kita tidak memiliki Backup ? tentunya hal ini akan menjadi sebuah bencana besar.

Pada hakikatnya Backup itu adalah sebuah copy dari database production yang kita simpan di sebuah tempat/device yang sewaktu-waktu dapat kita panggil untuk direstore pada saat dibutuhkan. (ini menurut pendapat gue seh… )

Di Sql Server 2008, banyak fitur yang dapat digunakan untuk meminimalkan kehilangan data. Seperti Mirroring, Backup, Log Shipping yang kesemuanya dapat di ‘ramu’ menjadi sebuah skenario penyelamatan database.

Beberapa catatan kecil namun penting yang saya buat saat  melakukan backup adalah :

  1. Hal yang penting dalam backup adalah adanya testing restore dari Backup yang dibuat. Pastikan bahwa Backup yang kita miliki dapat di restore, percuma kan kalo backupnya gak bisa direstore.
  2. Bila backup disimpan ke Disk, jangan pernah menyatukan Backup dengan Database data dan log dalam Disk yang sama. Sehingga bila disk yang digunakan untuk menyimpan database data dan log tidak bisa diakses, maka backup anda masih bisa terselamatkan.
  3. Bila menggunakan Differential Backup, perhatikan ukuran file yang terbentuk. Bila sama atau lebih dari ukuran file Full Backup, maka perkecil lagi jarak waktu antara Full Backup dan Differential Backup.
  4. Untuk Meminimalkan kehilangan data pada saat database production failure, selalu gunakan transaction log backup pada apapun strategi backup yang anda gunakan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.